KARSA Institute Dukung Perempuan Adat dengan Seribu Bibit Durian

Main Posts Background Image

Main Posts Background Image

Senin, 11 Agustus 2025

KARSA Institute Dukung Perempuan Adat dengan Seribu Bibit Durian



Sebagai bentuk dukungan terhadap kemandirian perempuan adat dan pelestarian sumber daya lokal, KARSA Institute melalui program ESTUNGKARA menyalurkan seribu bibit durian unggul kepada kelompok perempuan adat di lima desa: Peana, Pelempea, Banasu, Masewo, dan Lonca. Penyerahan dilakukan secara bertahap sejak awal Agustus, melibatkan partisipasi aktif perempuan dalam pelatihan budidaya durian ramah lingkungan dan pengelolaan hasil panen berkelanjutan.

Ketua Dewan Pengurus KARSA Institute, Rahmat Saleh, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari inisiatif jangka panjang untuk memperkuat peran perempuan adat dalam perlindungan lingkungan sekaligus mendorong ekonomi lokal. “Perempuan adat memiliki peran sentral dalam menjaga hutan dan sumber daya tradisional. Melalui program ini, kami berharap mereka tidak hanya menjaga keberlanjutan alam, tetapi juga mendapat manfaat ekonomi yang adil dari tanah leluhur mereka,” ujarnya.

Antusiasme juga datang dari para penerima manfaat. Desi, Ketua Forum Perempuan Desa Masewo, menilai inisiatif ini sebagai bentuk pengakuan atas peran perempuan adat yang kerap terpinggirkan. “Selama ini kami hanya mengandalkan hasil hutan yang semakin sedikit. Dengan bibit durian ini, kami punya harapan untuk masa depan yang lebih baik. Ini warisan untuk anak-anak kami,” tuturnya. Setiap desa menerima 200 bibit durian unggul yang sesuai dengan kondisi tanah dan iklim setempat, yang diharapkan mulai berbuah dalam empat hingga lima tahun ke depan.
Program ini juga mendapat dukungan dari pemerintah desa dan tokoh adat. Yarni Ijo, Kepala Desa Lonca, menekankan bahwa bantuan ini bukan hanya bernilai ekonomi, tetapi juga pengakuan terhadap kontribusi perempuan adat dalam menjaga kearifan lokal dan keberlanjutan lingkungan. “Kami berharap bibit durian ini dapat dikelola dengan baik, sehingga hasilnya nanti bisa dirasakan oleh seluruh komunitas, baik dari sisi ekonomi maupun sosial budaya,” ungkapnya.

Ketua Lembaga Adat Desa Pelempea, Sulaiman Gola, turut mengapresiasi program ini dan memastikan pendampingan akan dilakukan sesuai tata cara adat serta semangat gotong royong. “Kami mengucapkan terima kasih kepada KARSA Institute dan semua pihak yang terlibat. Semoga kerja sama seperti ini terus terjalin dan memberikan manfaat nyata bagi komunitas adat, khususnya kaum perempuan,” pungkasnya. *Florensius

Error 404

The page you were looking for, could not be found. You may have typed the address incorrectly or you may have used an outdated link.

Go to Homepage
Karsa Institute (KARSA Inisiatif Timur Indonesia) | |