Karsa Institute Palu, bekerja sama dengan LPTP Solo, Karina Jogja, Cordait Belanda, dan Emergency Response Capacity Building (ERCB) membangun Hunian bagi 116 Kepala Keluarga di Desa Limboro, Kecamatan Banawa Tengah. Hunian ini didesain tahan gempa dan aman bagi penghuninya.
Koordinator lapangan Karsa Institute, Hamdan, ditemui Minggu (12/5/2019)
mengatakan, Hunian yang dikenal dengan rumah tumbuh tersebut dibangun diatas
lahan milik para korban bencana dengan luas 5×4 meter persegi dengan anggaran
sebesar Rp10 juta rupiah.
“Semua bahan bangunan rumah tumbuh ini dari kayu sehingga aman bagi
penghuninya. Pada tahap pertama rumah tumbuh dibangun sebanyak 44 unit,”
ujarnya.
Dikatakannya, saat ini Karsa Institute sudah merampungkan pembangunan 20 unit dan mulai ditempati. Menyusul tahap kedua sejumlah 14 unit. Rumah tumbuh tersebut akan menjadi hak milik penerima.
Menurut Hamdan, rumah tumbuh dikerjakan secara gotong royong oleh para
penerima sebagai bentuk partisipasi. Selain itu, Karsa Institute juga membangun irigasi untuk mengairi kurang lebih
20 hektare sawah petani dan perahu gio untuk nelayan di wilayah tersebut.
“Kalau rumah tumbuh sudah rampung, program selanjutnya Karsa Institute
akan melakukan pemulihan ekonomi selama satu tahun lebih di desa Limboro.
Kami sudah menerima usulan program dari masyarakat misalnya pemulihan terumbu karang, penanaman mangrove, rompong dan kerajinan sarung Donggala,” terangnya. (Sember Berita Media Palu Ekspres Fajar)