Secangkir Cerita Tentang Toratima

Main Posts Background Image

Main Posts Background Image

Secangkir Cerita Tentang Toratima

 

Berdasarkan studi Karsa Institute, tahun 2017, diketahui Kopi mulai dikenal dipipikoro antara tahun 1925-1930-an. Kopi masuk ke wilayah ini, melalui pemerintah Hindia Belanda. Pemerintah Hindia Belanda membagikan Benih Kopi Robusta kepada masyarakat sebagai tanaman perkebunan. Selain untuk memenuhi kebutuhan Kopi eksport, belanda memperkenalkan Kopi sebagai cara untuk mengalihkan kebiasaan perladangan berpindah yang dipraktekan masyarakat pada waktu itu. Pemerintah Hindia diketahui sangat menentang pola pertanian perladangan berpindah, belanda menganggap pola pertanian ini sebagai penyebab kerusakan hutan dan boros lahan. Oleh karena itu, sejak masuk Kulawi pada tahun 1908, pemerintah Hindia Belanda langsung memerangi perladangan berpindah. 

Prof. Owen J Lynch, menyebut, anggapan Pemerintah Kolonial mencerminkan ketidaktahuan kaum penjajah eropa yang terbiasa dengan sistem pertanian menetap di daerah 4 musim beriklim sedang. Selain itu mereka juga tidak menyukai praktek perladangan yang berpindah-pindah, sehingga menyulitkan kontrol, serta penarikan pajaknya. karena itu, pemerintah hindia memiliki cukup alasan untuk berusaha mempengaruhi dan mengubah perilaku dan pola pertanian berladang itu. Baca Selengkapnya KLIK DISINI

Error 404

The page you were looking for, could not be found. You may have typed the address incorrectly or you may have used an outdated link.

Go to Homepage
Dirgahayu ke 20 Tahun Karsa Institute (KARSA Inisiatif Timur Indonesia) | |